Saluang


 Saluang adalah alat musik tradisional yang berasal dari daerah Minangkabau, Sumatera Barat. Secara organologis, saluang termasuk jenis alat musik tiup atau aerophone.

Biasanya alat musik ini dimainkan dengan iringan satu atau lebih pendendang (penyanyi), bersamaan dengan perangkat alat-alat musik tradisional lainnya.

Pelajari sejarah, karakteristik, hingga cara memainkan saluang berikut ini.

Sejarah Saluang

Dikutip dari portal resmi Provinsi Sumatera Barat, saluang diambil dari nama seruling panjang, yang sering dipakai menjadi alat musik pengiring pertunjukan musik Saluang jo Dendang-Saluang.

Saluang terbuat dari bambu berukuran kecil/tipis yang disebut talang. Menurut Riyanto (2021) dalam situs Warisan Budaya Kemdikbud, saluang Minangkabau lahir dari sistem teknologi tradisional Minangkabau zaman dahulu.

Saat itu, masyarakat menghidupkan api di tungku untuk memasak dengan menggunakan talang dengan cara ditiup. Ketika ditiup, talang tersebut mengeluarkan bunyi 'luang, luang'.

Dari situ, masyarakat mencoba mengkreasikan bunyi unik itu dalam bentuk alat musik tiup. Hal itulah yang menjadi dasar penciptaan saluang.

Orang Minangkabau meyakini, bahwa talang untuk jemuran kain atau yang ditemukan hanyut di sungai menjadi bahan yang bagus untuk membuat saluang.

Dikutip dari situs Warisan Budaya Kemdikbud, di Minangkabau kesenian Saluang umumnya berfungsi sebagai media hiburan bagi masyarakat pendukungnya.

Zaman dahulu, instrumen saluang kerap dipakai sebagai sarana ritual (magis) untuk pemikat hati. Di mana, musiknya berisikan mantra-mantra.

Namun seiring berjalannya waktu dan pengaruh oleh berkembangnya agama Islam di sana, kini masyarakat tidak lagi menggunakan Saluang untuk sarana ritual.

Saat ini, fungsi saluang lebih sebagai bentuk pertunjukan kesenian, dan instrumen di dalam prosesi adat istiadat maupun acara-acara lainnya.

Bentuk Saluang

Dikutip dari e-book Panduan Seni Musik Kemdikbud Kelas XI oleh Turino dan A. Budiyanto, panjang bentuk saluang sekitar 40 - 60 cm, dengan diameter sekitar 3 - 4 cm. Bagian atas saluang yaitu ruas bambu.

Sumber bunyi saluang dari empat lubang nada. Apabila diukur dalam sistem diatonik, saluang nada-nadanya diquasikan dengan urutan "sol-la-si-do-re",

Namun, pusatnya bukan di nada "sol" namun ada di nada "la". Quasi ini tidak sama persis akibat teknik tiupan dengan tekanan tertentu.

Sehingga, bunyi saluang punya ciri khas nada yang terkesan melankolis.

Cara Memainkan Saluang

Secara umum, saluang termasuk jenis circular breathing end-blown flute. Oleh karena itu, cara memainkan saluang yaitu dengan ditiup.

Saluang ditiup dengan teknik cicular breathing, yakni meniup dan mengambil nafas secara bersamaan.

Peniup saluang bisa memainkannya dari awal hingga akhir lagu tanpa putus. Hal inilah yang menjadi keistimewaan para pemain saluang.

Teknik pernafasan ini disebut manyisiahan angok (menyisihkan nafas). Di mana, untuk melakukannya butuh dengan latihan terus menerus.

Saluang Dimainkan Saat Apa?

Sebagai alat musik tradisi dari Sumatera Barat, umumnya saluang dimainkan saat pertunjukkan dengan dendang. Peniup saluang akan mengiringi dendang, dengan cara memainkan melodi bersamaan.

Permainan musik saluang juga dimainkan saat acara perkawinan, batagak pangulu, batagak rumah (mendirikan rumah), dan masih banyak lagi.

Jika datang ke acara-acara tadi sehabis salat isya, bahkan masyarakat bisa melihat pertunjukan musik saluang yang baru akan berakhir menjelang subuh.

Di setiap daerah Minangkabau, mereka punya cara tersendiri dalam hal meniup saluang. Ini menjadi alasan yang menyebabkan keragaman gaya meniup untuk memainkan saluang.

Tak heran jika nama daerah di sana sekaligus dijadikan nama gaya dalam meniup saluang. Mulai dari Singgalang, Pariaman, Solok Salayo, Koto Tuo, Suayan dan Pauah.

Selain melihat kelihaian para pemainnya, dendangan para dara-dara cantik Minang juga bisa menjadi daya tarik tersendiri dalam pertunjukan.

Dendangan saluang sendiri mengandung pesan, sindiran, serta kritikan halus.

Masyarakat sana juga percaya, bahwa dendangan ini bisa mengembalikan ingatan si pendengar ke kampung halaman maupun atas kehidupan yang sudah, sedang, dan akan dijalani.

Itu tadi sejarah seputar saluang yang merupakan alat musik asal Minangkabau, yang dimainkan secara ditiup. Apakah detikers pernah melihat pertunjukan alat musik yang satu ini?

Sumber : https://www.detik.com/sumut/budaya/d-7108965/alat-musik-saluang-sejarah-fungsi-dan-cara-memainkannya/amp

Cara memainkan :




Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer